Dunia Perbankan

Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Rabu, 07 Desember 2022

Ini Alasan BI Minta Bank Waspada


DUNIA PERBANKAN
- Hasil simulasi Bank Indonesia (BI) menunjukkan ketahanan perbankan tetap terjaga. Tapi sejumlah faktor risiko dari kondisi makro domestik maupun nasional perlu diwaspadai.

Bank sentral terus meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui pengetatan kebijakan akselerasi digitalisasi dan sistem pembayaran untuk mendukung keuangan yang inklusif.

BI kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate pada bulan ini. Kini suku bunga acuan menjadi 5,25%. Suku bunga Deposit Facility sebesar 4,50%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate sebesar 50 menjadi 5,25%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (17/11/2022)

Konsensus pasar memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif pada bulan ini.

Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, delapan lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek BI7DRR sebesar 50 basis points (bps) menjadi 5,25%.

Sementara itu, enam lembaga/institusi memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,00%.

Sebagai catatan, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 125 bps hanya dalam waktu tiga bulan, masing-masing sebesar 25 bps pada Agustus, 50 bps pada September, dan 50 bps pada Oktober.

Pada Oktober 2022, posisi suku bunga acuan BI berada di 4,75% sementara suku bunga Deposit Facility sebesar 4,00%, dan suku bunga Lending Facility ada di 5,50%.

"Keputusan kenaikan suku bunga ini sebagai langkah lanjutan secara front loaded pre emptive dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3 plus minus 1% lebih awal yaitu paruh pertama 2023," kata Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (17/11/2022).

Keputusan ini juga turut menjaga stabilitas nilai tukar yang kini tengah melemah terhadap dolar AS.

"Memperkuat kebijakan stabilisasi NTR agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian global di tengah permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat," pungkasnya.

Bank Mini Bisa Sejajar dengan Bank Regional


DUNIA PERBANKAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis perbankan yang belum memenuhi modal inti atau masih di bawah Rp 3 triliun dapat menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Mengacu pada data per Juli 2022, terdapat 37 bank yang memiliki modal inti di bawah Rp 3 triliun, terdiri dari 24 bank umum dan 13 BPD yang sedang dalam proses konsolidasi maupun pemenuhan modal inti minimum.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, jika melihat kondisi perbankan yang ada, proses konsolidasi melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) sangat dimungkinkan dilakukan oleh bank kecil.

Dian menjelaskan, menginduk pada sesama bank dengan modal yang lebih kuat dapat menjadi pilihan banyak bank bermodal inti kecil yang membutuhkan modal. Skema KUB merupakan keringanan yang diberikan regulator dalam konsolidasi perbankan.

Nantinya, bank yang memiliki modal besar cukup dapat melakukan penyertaan modal ke bank yang lebih kecil. Selanjutnya, keduanya dapat saling bersinergi sharing infrastruktur sehingga bank kecil tak perlu menambah modal hingga Rp 3 triliun, cukup minimum Rp 1 triliun.

"KUB lebih mudah tercapai, jika bank memiliki modal di atas Rp 1 triliun, sehingga bank dalam kelompoknya itu harus memiliki modal intinya harus cukup signifikan," ujarnya dalam konferensi pers di gedung Bank Indonesia (BI) Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Dian melanjutkan, OJK akan terus meminta komitmen dari pemegang saham bank untuk melakukan penambahan modal serta mendorong aksi korporasi yang dibutuhkan dalam melakukan konsolidasi perbankan.

Saat ini, seluruh bank umum telah menyampaikan rencana tindakan pemenuhan modal inti minimum melalui Rencana Bisnis Bank.

Sayangnya, Dian belum dapat menyampaikan terkait bank mana yang akan melakukan konsolidasi atau mendapatkan investor asing karena akan mengganggu jalannya proses negosiasi dalam aksi korporasi tersebut.

"Kita tak mau mengganggu proses negosiasi yang masih berlangsung. Ini agak sensitif dalam aksi korporasi. Bersabar dulu, seperti yang tadi kita katakan batas Desember ini bank umumnya akan tercapai melalui kegiatan-kegiatan merger, akuisisi, maupun dalam pembentukan KUB," jelasnya.

Dian menegaskan, kebijakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas perbankan nasional Indonesia, agar selain dapat memberikan kontribusi yang lebih tinggi kepada nasabah dan masyarakat juga dapat bersaing di tingkat regional.

"Supaya bukan saja melihat bank-bank itu memberikan kontribusi lebih tinggi tapi lebih efisien kepada nasabah dan kompetitif secara global, atau khususnya regional seperti bank Singapura, Malaysia, dan Thailand," pungkasnya.

OJK Ungkap Masih Ada 2 Bank Kurang Modal


DUNIA PERBANKAN
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan jika masih ada dua bank yang belum memenuhi ketentuan modal minimum Rp 3 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Dian Ediana Rae mengatakan, pihaknya sudah menghitung dan dengan aksi merger, sisanya yang belum memenuhi ketentuan ada 1 sampai 2 bank.

"Sudah dihitung dengan merger sisa 1-2 bank saja, saya optimis semua akhirnya bisa selesaikan pada waktunya," kata Dian dalam keterangan pers virtual, Selasa (6/12/2022).

Dirinya menambahkan soal modal inti, sampai saat ini dari 37 bank yang awalnya belum memenuhi syarat, hampir seluruhnya sudah berhasil comply. Namun, sebagian masih dalam proses dikarenakan mereka perusahaan publik, dan tengah melakukan rights issue di pasar modal.

Diketahui ada 2 bank yang hingga kini belum menyampaikan action plan mereka demi memenuhi ketentuan modal inti bank tersebut. Ketiganya adalah Bank SBI Indonesia, dan Bank Prisma Master.

Mengingat waktu yang sudah semakin dekat, sepertinya opsi banting harga kepada peminat untuk diakuisisi akan menjadi pilihan yang paling rasional bagi ketiganya. Namun, hingga kini belum ada rencana konkret yang diungkap ketiganya ke publik. Opsi kawin paksa pun mengemuka seperti halnya disampaikan regulator yang akan melakukan merger paksa.

Bank SBI Indonesia sendiri dikendalikan oleh State Bank of India (SBI) dengan kepemilikan saham 99,34% menjadi salah satu bank yang belum diketahui akan melakukan penambahan modal dengan skema apa.

Bank ini setidaknya masih harus menambah modal Rp 900 miliar di sisa tahun ini agar tak mendapat sanksi dari regulator.

Sedangkan untuk Bank Prima Master memiliki modal inti Rp 258 miliar per Juni 2022. Tahun lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa Bank Prima Master sedang dibidik oleh bank asing.

Ini Alasan Akses UMKM ke Perbankan Baru 20%


DUNIA PERBANKAN
- Pelaku UMKM masih sering mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan dan kesulitan dalam menggunakan produk jasa keuangan secara maksimal. Akibatnya, perkembangan usaha pelaku UMKM cenderung stagnan dan susah untuk bisa naik kelas.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius memaparkan profil para pelaku UMKM di Indonesia mayoritas berasal dari masyarakat kelas bawah dan anak-anak putus sekolah yang terpaksa berusaha sendiri agar dapat bertahan.

"Kita tahu bahwa hampir 99% pengusaha kita adalah pengusaha mikro. Karakteristik pertama adalah mereka berbisnis bukan untuk berbisnis, mereka itu berbisnis karena keterpaksaan. Jadi misalnya, mereka tidak punya uang, mereka terpaksa berjualan. Drop out sekolah, mereka terpaksa berjualan. Jadi mereka berpikirnya secara sederhana. Mereka tidak berpikir bagaimana untuk meningkatkan teknologi, bagaimana mengurus akses pasar, bagaimana harus mendapatkan pendanaan, mereka tidak berpikir itu. Yang penting adalah, mereka bisa hidup, besok bisa makan," papar Yulius. saat menjadi pembicara di webinar "Rebut Peluangmu, Besarkan Usahamu," di Jakarta, dikutip Selasa (6/12/2022).

Yulius memaparkan akses pelaku UMKM kepada layanan perbankan masih sekitar 20%. Sedangkan negara tetangga seperti Malaysia sudah mencapai 50% dan Korea Selatan mencapai 82%.

"Kami selalu berupaya mendorong pelaku UMKM untuk bisa mengakses layanan perbankan. Memang masih ada perbankan yang mempersyaratkan adanya kolateral, namun beberapa lembaga keuangan kini mengembangkan kolateral dalam bentuk riwayat cashflow yang tercatat rapi saat menggunakan QRIS" kata Yulius.

Indah Wahyu Wardani, pendiri Ederra Indonesia mengatakan, kunci untuk membesarkan usaha adalah dengan terus mencoba dan tetap kreatif. Menurut Indah, modal dan kejelian para pelaku UMKM tetap diperlukan agar usaha yang dijalankan bisa terus berkembang, meskipun di tengah kondisi sulit.

"Kalau ditanya gimana, modal penting banget itu jelas. Kalau ada orang bilang modal itu gak perlu, kalau buat saya itu nggak mungkin lah. Mungkin yang seperti itu buat memotivasi orang aja. Cuma faktanya kita ya tetep butuh yang namanya modal," tukasnya.

Jadi Indah menyarankan pengusaha mikro bahwa yang dibutuhkan adalah kejelian untuk bisa melihat, apa dibutuhkan dan yang sedang berkembang saat ini.

"Kita harus mengikuti development-nya seperti apa sih," pungkas Indah.

Assistant Vice President Bank Mandiri Rolland Setiawan mengungkapkan Menurut Survei Nasional Literasi & Inklusi Keuangan (SNLKI) yang dilakukan oleh OJK periode 2022 menunjukan Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia sebesar 49,68%.

"Banyak yang merasa masih belum perlu untuk menggunakan layanan perbankan karena transaksi masih berupa cash atau bahkan sudah takut duluan dengan produk bank karena memiliki pemikiran bahwa produk bank itu mahal, ribet, dan merepotkan. Pada kenyataannya di Bank Mandiri juga ada produk tabungan yang cukup setoran pertamanya Rp50.000 saja dan biaya adminnya hanya Rp5.000/bulan yaitu Mandiri Tabungan Mitra Usaha," kata Rolland.

Bank Mandiri, kata Rolland, sebagai bagian dari Industri jasa keuangan sangat mendukung upaya peningkatan literasi keuangan dan pengembangan sektor UMKM. Bank Mandiri punya empat produk spesial untuk mendukung kebutuhan pelaku UMKM.

Pertama, Mandiri Tabungan Mitra Usaha yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Kedua, untuk mengembangkan usaha dan butuh tambahan modal usaha Bank Mandiri punya produk kredit produktif yaitu Kredit Usaha Mikro/Kredit Usaha Rakyat.

Ketiga, untuk memudahkan dalam menerima pembayaran, baik di toko maupun bila ada bazar atau event Bank Mandiri memiliki layanan Livin Usaha. Keempat, untuk meningkatkan pendapatan usaha, pelaku UMKM juga bsa bergabung menjadi Mandiri Agen.

Di Mandiri Agen selain bisa untuk setor/tarik tunai, transfer, bisa buka tabungan dan juga pintu awal mengajukan kredit. Rolland mengatakan Mandiri juga selalu support untuk pengembangan umkm melalui CSR kita yaitu Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yang sudah mencetak ribuan wirausaha.


Raksasa Perbankan Ini Mau PHK Massal, Ada Apa?


DUNIA PERBANKAN
-  Raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley berencana memangkas sekitar 2% stafnya. Hal ini disampaikan beberapa sumber kepada CNBC International, dimuat Rabu (7/12/2022).

Dalam laporannya, langkah ini akan berdampak pada pada sekitar 1.600 dari 81.567 karyawan Morgan Stanley. Pemangkasan ini juga akan mengenai seluruh sudut divisi yang ada di perusahaan itu.

Morgan Stanley mengikuti saingannya Goldman Sachs dan perusahaan lain termasuk Citigroup dan Barclays. Ini mengembalikan ritual Wall Street yang 'tertunda' selama pandemi Covid-19, yakni pemotongan karyawan yang berkinerja buruk.

Bank biasanya akan memangkas 1% hingga 5% dari mereka yang mereka anggap sebagai pekerja terlemah sebelum bonus dibayarkan. Ini diklaim akan memberikan lebih banyak uang untuk karyawan yang tersisa.

"Di Morgan Stanley, penasihat keuangan adalah salah satu dari sedikit kategori pekerja yang dikecualikan dari pemotongan," ujar salah satu sumber.

"Itu mungkin karena mereka menghasilkan pendapatan dengan mengelola aset klien," tambahnya.

Morgan Stanley sebenarnya mengalami peningkatan karyawan yang besar dalam beberapa bulan terakhir. Jajaran karyawan bank itu melonjak 34% dari kuartal pertama (Q1)  2020 hingga kuartal ketiga tahun ini.

CEO James Gorman mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa bank sedang bersiap untuk 'pemotongan sederhana'. Tetapi ia menolak menyebutkan waktu spesifik atau besarnya pemecatan.

"Beberapa orang akan dilepaskan. Di sebagian besar bisnis, itulah yang Anda lakukan setelah bertahun-tahun berkembang," kata Gorman.

Pemangkasan besar terakhir yang dilakukan Morgan Stanley adalah pada tahun 2019. Sekitar 1.500 karyawan di PHK karena alasan ekonomi yang tak menentu.

Selasa, 29 November 2022

PEMERINTAH DORONG PERBANKAN KEMBANGKAN TEKNOLOGI LAYANAN

 

DUNIA PERBANKAN - Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Salah satunya adalah mendorong dunia perbankan untuk menerapkan teknologi layanan keuangan yang mudah digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudianatara mengungkapkan saat ini terdapat sekira 175 juta orang Indonesia yang minimal mempunyai satu ponsel. "Saya selalu bicara pada Gubernur BI (Bank Indonesia, red), ada berapa orang memiliki rekening di bank? Ada selisih sekitar 95 juta sebenarnya, ini kanal yang bisa dimanfaatkan diberikan untuk akses layanan keuangan kepada masyarakat," tuturnya dalam Indonesia Banking Expo 2017 di Jakarta, Selasa (19/09/2017) kemarin.

Menurut Menteri Rudiantara, akses masyarakat terhadap jasa perbankan saat ini perlu ditingkatkan dengan beragam pendekatan. "Mau fintech atau pendekatan techfin? Kalau fintech berangkatnya dari lembaga keuangan atau perbankan bagaimana menjangkau nasabah atau pasar? Kalau techfin, bagaimana memberdayakan masyarakat untuk memastikan dirinya mendapatkan jasa layanan perbankan?,” paparnya  

Menteri Kominfo menegaskan kembali apapun pendekatan yang digunakan hal terpenting adalah masyarakat mendapatkan jasa layanan perbankan. “Di sisi aplikasi yang selalu didorong adalah fintech atau techfin. Apapun namanya, dulunya ada phonebanking, internet banking, dan lainnnya. Saya juga sudah bicara dengan teman-teman perbankan bagaimana membuat satu unit, bagaimana berpikir mengakuisisi fintech? Bagi yang pendekatannya fintech, kami dorong juga techfin. Keduanya bisa digunakan,” tandas Menkominfo Rudiantara.

Dua Faktor Pendorong

Menteri Kominfo menilai ada dua faktor pendorong untuk adopasi teknologi perbankan di Indonesia. Pertama, pertumbuhan sektor komunikasi dan informatika di Indonesia mampu mendukung pengembangan digitalisasi perbankan. Kedua, kebijakan pemerintah dalam membagun dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi untuk menjangkau semua masyarakat.

Sejak tahun 2017, menurut Menteri Rudiantara, pertumbuhan sektor kominfo pada setiap kuartal menembus lebih kurang 11 persen. “Pemerintah sudah menetapkan bahwa sektor Kominfo harus tumbuh double digit. Sejak tahun 2017 ini kuartal demi kuartal tumbuh double digit sekitar 11 persen,” katanya

Pada kesempatan tersebut Menteri Kominfo juga menjelaskan perkembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi sebagai perwujudan Program Nawacita Nomor 3, Membangun Dari Pinggiran atau  wilayah terluar RI.  “Pemerintah sudah menetapkan pada Program Nawacita Nomor 3, harus membangun dari pinggiran. Kita di Jakarta menikmati throughput (satellites) 7 Mbps tetapi saudara kita yang di Papua dan Maluku hanya 300 Kbs,” papar Menteri Kominfo menjelaskan dasar pertimbangan pelaksanaan Program Palapa Ring.

Oleh karena itu, pemerintah menurut Menteri Rudiantara menerapkan kebijakan afirmatif berupa pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk menjangkau wilayah Indonesia yang terluar yakni Palapa Ring. “Tujuannya pada tahun 2019, semua ibukota pemerintahan kota dan kabupaten di Indonesia sudah punya akses broadband. Kalau sekarang ada semen satu harga, harga BBM satu harga, saat itu juga yang membayar di Jakarta per megabit-nya beli paket harus sama dengan saudara kita di wilayah timur,” tandasnya.

Menteri Kominfo lebih lanjut menjelaskan pembangunan infrastruktur telekomunikasi tidak akan berhenti di Palapa Ring. ”Kita memulai juga proses satelit. Pemerintah nanti bangun high throughput satellites (HTS). Kita gunakan teknologi baru. Kenapa? Pemerintah harus menghubungkan 292.000 sekolah, 10.000 Puskesmas, 75.000 Polsek dan Koramil semua harus dihubungkan,” paparnya.

Penggunaan satelit diharapkan Menteri Rudiantara dapat mendorong penyediaan akses pita lebar ke setiap masyarakat Indonesia. “Kita berharap menggunakan satelit dan menghitung  apa dua atau tiga satelit diluncurkan tahun 2021, sehingga pada tahun 2025 tidak ada lagi wilayah yang tidak terhubung. Pada saat itu, yang namanya teknologi akses broadband kepada setiap masyarakat Indonesia sudah terpenuhi,” pungkasnya. (dps) 

Minggu, 20 November 2022

KISAH INSPIRATIF MITRA MENITI KARIR DI BANK KALSEL




Damayanti, saat ini menjabat sebagai Group Head Bank Kalsel, sebuah jabatan penting yang berfokus mendukung operasional Bank Kalsel untuk memperoleh kinerja positif 9nagapoker

Group Head merupakan jabatan tertinggi di Bank Kalsel yang menduduki struktur organisasi di atas Kepala Divisi dan berada langsung di bawah Direksi. 

Beliau merupakan salah satu contoh yang patut diteladani oleh seluruh Pegawai Bank Kalsel, baik dari loyalitasnya terhadap perusahaan, maupun dari pribadi beliau yang bersahabat dengan semua orang.

Meniti karir sejak tahun 1993 silam, seorang Mitra harus mengawalinya dengan menjalani posisi sebagai Teller. Sempat berhenti dari pendidikan S1nya di jurusan Ekonomi sebagai bentuk keseriusannya untuk bekerja, namun beberapa waktu berselang beliau kembali melanjutkan pendidikannya dan berhasil meraih title S1 Ekonomi.

Singkat cerita, seiring waktu, secara teratur karir Mitra terus menanjak dari waktu ke waktu, yang kemudian menjadikannya sebagai Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah, Pemimpin Bagian pelayanan Nasabah, Kepala Cabang Pembantu, Kepala Cabang, Kepala Divisi, dan puncaknya menduduki posisi sebagai Group Head idngoal

Beberapa prestasi pernah ditorehkannya kala menjabat sebagai Kepala Cabang, misalnya seperti 1'st Best Overall Performance Service Excellent, maupun Non Performing Loan (NPL) 0 untuk Bank Kalsel Kantor Cabang A. Yani.

Profesionalitas kerja Mitra tak terbantahkan, selama kurang lebih 27 tahun bekerja di Bank Kalsel, banyak suka duka yang harus dihadapi, yang menuntutnya untuk memilih antara urusan pribadi dengan pekerjaan. 

Dalam bekerja, Mitra punya prinsip totalitas, sehingga segala sesuatu yang menjadi tugasnya harus dikerjakan secara sungguh-sungguh alias total. 

Karena menurut dia, untuk menjadi orang sukses tidak bisa setengah-setengah. Untuk itulah, diakuinya urusan pribadi atau keluarga lebih banyak mengalah alias dikorbankan jika sudah di hadapkan dengan tugas pekerjaan di kantor.

"Jadi kalau ada waktu libur meski hanya satu hari di akhir pekan misalnya, benar-benar saya manfaatkan untuk quality time bersama keluarga," kisahnya.

Kepiawaian membagi waktu, diakui Mitra menjadi tantangan tersendiri, mengingat antara karir dan kewajiban sebagai ibu rumah tangga mesti harus berjalan seimbang agar salah satunya tak saling dikalahkan.

Mitra sangat bersyukur Suami dan anaknya begitu memahami pekerjaannya di dunia perbankan yang super sibuk, bahkan harus pulang hingga larut malam sepertinya sudah menjadi hal yang biasa.

"Anak kadang saya bawa ke kantor biar dia melihat pekerjaan mamanya, Alhamdulilah semakin tumbuh besar dia juga mengerti tugas orangtuanya bekerja," kenang Mitra.
Berkat totalitasnya itu jualah, Mitra dapat merengkuh puncak karir tertinggi di Bank Kalsel, apalagi dia sekarang menjadi wanita satu-satunya di antara pucuk pimpinan Bank Kalsel lainnya. 

Bekerja di bank harus tahan banting. Pulang hingga larut malam lantaran proses hitung saldo akhir hari di bank harus diselesaikan perharinya. Belum lagi menyelesaikan proses administrasi pencairan pinjaman untuk nasabah dari yang sudah ditargetkan. 

Selain itu, sebagai bidang usaha penjual jasa, Mitra berpendapat seorang pegawai bank harus selalu terlihat menyenangkan dengan senyum ceria dan hangat kepada nasabah. 

"Jadi bagaimana kita bisa mengatur emosi kita. Urusan pribadi tidak boleh dibawa ke pekerjaan. Prinsipnya, kondisi kita yang lagi ada masalah jangan sampai mengurangi kualitas pelayanan. Kita juga harus disiplin betul, tidak bisa suka-suka misalnya tidak turun," jelasnya.

Dari perjalanan karirnya tersebut, Mitra berharap Bank yang dicintainya ini dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi Bank yang Unggul di daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan semangatnya menuju Bank yang kuat, kompetitif, dan kontributif. 

Kepada seluruh insan Bank Kalsel, Mitra berpesan untuk terus menjaga profesionalitas, kedisiplinan dan sikap yang baik dalam bekerja.

"Lakukanlah pekerjaan kalian dengan sebaik-baiknya, junjung tinggi profesionalitas, tingkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja, dan yang utama adalah bersikap sopan dan santun kepada semua orang, karena pribadi yang baik akan membawa kita kepada kesuksesan dan kinerja yang lebih baik," pungkasnya betcepat